Ternyata cinta itu memang buta. Sudah terbukti adanya, cinta tidak memandang usia, ras, derajat, agama, dan lain-lain. Banyak berita di televisi tentang cinta antara bapak dan anak angkat yang sudah tentu beda usia, antara majikan dan pembantunya yang sudah tentu beda derajat, antara orang kulit putih dan kulit hitam yang sudah tentu beda ras, dan banyak lagi yang lainnya. Dan sekarang ada lagi kisah nyata yang pernah saya temui dan akan saya ceritakan yaitu tentang cinta antara dua sejoli yang berbeda agama.
Pada awalnya mereka
tidak ada rasa satu sama lain. Maklum waktu masih terasa terlalu singkat untu
itu. Walaupun mereka bekerja dalam satu kantor, mereka hanya berteman biasa dan
saling bertegur sapa. Mereka tidak memandang perbedaan agama dalam berteman
karena agama dari semua karyawan dikantor tersebut berbeda-beda. Ada yang Hindu,
Kristen, dan Islam. Untuk menjalin pertemanan tentu saja mereka saling tukar
nomor handphone dengan tujuan memperlancar pekerjaan dengan berkomunikasi atau
SMS via phone.
Hanphone adalah alat
komunikasi canggih di zaman sekarang ini yang menghubungkan kita kepada orang
yang kita inginkan untuk berkomunikasi dimanapun meraka berada. Karena
pertemuan mereka terasa singkat di kantor maka mereka lanjutkan perbincangan
tentang pekerjaan di rumah masing-masing melalui handphone. Mereka saling
berkomunikasi ataupun sms-an. Setelah urusan kantor selasai ada niat diantara
mereka untuk membahas suatu hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan urusan
kantor. Seperti tentang teman mereka yang mengalami cinta lokasi.
Nah, itulah awal dari cinta diantara mereka. Karena sering
berjumpa dan berkomunikasi, mereka terlihat dekat dan akrab. Mereka merasa
nyaman jika bersama. Benih-benih cinta
sudah tertanam dan siap tumbuh di hati mereka. Sms yang terkirim pun mulai
menyimpang dari urusan kantor tempat dimana mereka bekerja.
Pada suatu hari, ada
niat dari mereka untuk bertemu selain dikantor. Watu itu sore hari, mereka
bertemu di tempat yang sudah disepakati berdua. Pada pertemuan itu mereka
terlihat malu-malu. Tidak seperti biasanya mereka malu menatap wajah satu sama
lainnya. Kata yang keluar dari mulut mereka hanya “hay”. Hmmm....
Waktu terus berjalan
dan sebagai laki-laki mengucapkan kata cinta duluan. Sedangkan yang perempuan
menjawab “iya” atau “tidak”. Dan akhir kata “iya” lah yang keluar dari mulut si perempuan maka
jadilah mereka sepasang kekasih walaupun berbeda agama. Yang satu Hindu dan
yang satu nya lagi Islam.
Kegembiraan terlihat
diwajah mereka. Keesokan harinya tepatnya hari sabtu atau “MalMing” yaitu malam
minggu sebutan remaja masa kini, waktu
dimana pasangan kekasih memadu cinta. Mereka berniat unutuk pergi ke tempat
yang indah. Yang cowok datang kerumah yang cewek untuk menjemputnya. Walupun
berbeda agama, orang tua yang cewek dengan senang menyambut kedatangan pacar
dari putrinya. Akhirnya mereka pergi ketempat yang indah menghabiskan waktu
berdua dengan bahagia. Cinta mereka terjalin hingga kini yaitu tahun 2012.
0 komentar: