Sebelumnya saya minta maaf karena sudah lama sekali tidak membagikan cerita nyata kepada kalian penggemar cerita nyata. Saya kira sudah hampir 2 tahun tidak ada posting sesuatu karena tuntutan pekerjaan. Tapi sekarang saya punya banyak waktu untuk membagikan kisah-kisah nyata kepada kalian. Karena ditengah pandemik ini, ada himbauan dari pemerintah agar bekerja sama untuk memutuskan rantai penularan covid-19. Semoga cepat berlalu dan kita sehat selalu. Mari kita simak ceritanya.
Cerita ini adalah kisah dari salah satu temanku yang sudah menikah. Sebelum dia menikah, dia adalah pemuda yang suka bergaul, mempunyai banyak teman, dan juga terkenal akan kenakalannya. Dia suka berkelahi, judi, dan mabuk-mabukan. Dia juga suka gonta ganti pasangan.
Namun ada juga segi positifnya, dia sangat aktif dimasyarakat. Berbagai kegiatan yang diadakan di masyarakat, pasti dia ikut berpartisipasi. Dia juga membentuk perkumpulan pemuda pemudi yang ditujukan untuk menjaga dan melestarikan budaya di desa tempat kelahirannya. Pemuda pemudi tersebut juga sering mengadakan kegiatan penggalangan dana bagi masyarakat yang kurang mampu.
Singkat cerita, dia pun jatuh cinta dengan seorang gadis di desanya. Mereka sudah menjalin hubungan cukup lama dan berencana untuk menikah. Segala sesuatu pun sudah dipersiapkannya. Ketika tabungan dari gaji yang mereka berdua sisihkan terasa cukup, pernikahan pun dilaksanakan.
Pernikahan mereka berjalan lancar dan tidak terlalu mewah dengan dihadiri oleh keluarga dan teman terdekat. Setelah menikah ada yang berubah dengan dirinya. Segala sesuatu yang buruk pada sikapnya mulai berkurang. Tetapi ada yang aneh pada pernikahan mereka. Umur pernikahan mereka sudah cukup lama, namun mereka belum dikaruniai momongan.
Pada umumnya, tujuan menikah adalah membentuk sebuah keluarga yang terdiri dari: ayah, ibu, dan anak sebagai keturunan atau penerus keluarga. Tapi teman ku merasa keluarganya belum lengkap karena belum adanya seorang anak. Dia selalu berdoa dan memohon kepada Tuhan agar dikaruniai momongan.
Selain berdoa dia juga berusaha mengikuti program-program anjuran dokter. Tak sedikit uang yang dia keluarkan demi terdengarnya tangisan buah hati di keluarga kecilnya. Baginya harta tidaklah berarti tanpa adanya seorang anak. Namun sayangnya Tuhan belum mengkaruniai dia momongan. Dia sangat sedih dan hampir putus asa. Namun dia bangkit lagi karena banyak adanya dukungan dan dorongan dari keluarga, kerabat, dan teman-temannya.
Bersabarlah teman, semua akan indah pada waktunya. Tuhan maha adil. Tetaplah berdoa dan memohon kepadaNya. Teruslah berusaha dan jangan pernah menyerah. Semangat !!!
Namun ada juga segi positifnya, dia sangat aktif dimasyarakat. Berbagai kegiatan yang diadakan di masyarakat, pasti dia ikut berpartisipasi. Dia juga membentuk perkumpulan pemuda pemudi yang ditujukan untuk menjaga dan melestarikan budaya di desa tempat kelahirannya. Pemuda pemudi tersebut juga sering mengadakan kegiatan penggalangan dana bagi masyarakat yang kurang mampu.
Singkat cerita, dia pun jatuh cinta dengan seorang gadis di desanya. Mereka sudah menjalin hubungan cukup lama dan berencana untuk menikah. Segala sesuatu pun sudah dipersiapkannya. Ketika tabungan dari gaji yang mereka berdua sisihkan terasa cukup, pernikahan pun dilaksanakan.
Pernikahan mereka berjalan lancar dan tidak terlalu mewah dengan dihadiri oleh keluarga dan teman terdekat. Setelah menikah ada yang berubah dengan dirinya. Segala sesuatu yang buruk pada sikapnya mulai berkurang. Tetapi ada yang aneh pada pernikahan mereka. Umur pernikahan mereka sudah cukup lama, namun mereka belum dikaruniai momongan.
Pada umumnya, tujuan menikah adalah membentuk sebuah keluarga yang terdiri dari: ayah, ibu, dan anak sebagai keturunan atau penerus keluarga. Tapi teman ku merasa keluarganya belum lengkap karena belum adanya seorang anak. Dia selalu berdoa dan memohon kepada Tuhan agar dikaruniai momongan.
Selain berdoa dia juga berusaha mengikuti program-program anjuran dokter. Tak sedikit uang yang dia keluarkan demi terdengarnya tangisan buah hati di keluarga kecilnya. Baginya harta tidaklah berarti tanpa adanya seorang anak. Namun sayangnya Tuhan belum mengkaruniai dia momongan. Dia sangat sedih dan hampir putus asa. Namun dia bangkit lagi karena banyak adanya dukungan dan dorongan dari keluarga, kerabat, dan teman-temannya.
Bersabarlah teman, semua akan indah pada waktunya. Tuhan maha adil. Tetaplah berdoa dan memohon kepadaNya. Teruslah berusaha dan jangan pernah menyerah. Semangat !!!
0 komentar: