Ada banyak kebingungan dan kesalahpahaman tentang kemarahan.
Kemarahan adalah emosi yang normal dan natural yang dialami oleh kita semua seperti ketakutan, kegembiraan dan kesedihan. Itulah cara kita mengekspresikan kemarahan yang dapat menyebabkan masalah.
Berikut ini saya akan mengeksplorasi tiga cara berbeda untuk mengekspresikan kemarahan.
1. Kemarahan Pasif Agresif
Salah satunya adalah kemarahan pasif agresif yang ditandai dengan kemarahan yang tersembunyi atau terselubung yang mencakup berbagai perilaku dan perasaan seperti mengabaikan orang, berbicara di belakang mereka, menyebarkan desas-desus, pemerasan perasaan, bergumam pelan dan keluhan tanpa sebab.
2. Kemarahan Agresif
Kemarahan Agresif adalah eksternalisasi kemarahan secara langsung dan sering kali melalui serangan verbal atau fisik seperti berteriak, meninju tembok, bersumpah, membanting pintu, melempar barang dan kekerasan fisik atau kasar secara verbal.
3. Kemarahan Asertif
Kemarahan Asertif dianggap kemarahan yang sehat. Kita secara tegas mengungkapkan pikiran, perasaan dan pendapat kita tanpa dengan sengaja menyakiti siapa pun. Kita menghormati pikiran dan perasaan orang lain bahkan jika mereka berbeda dengan kita sendiri. Orang yang mengungkapkan kemarahan asertif itu tegas dan jelas, langsung ke inti, fokus pada masalah, tetap tenang dan berkomitmen untuk resolusi.
Berkomunikasi dengan tegas adalah cara yang paling mungkin untuk memastikan bahwa setiap orang yang terlibat memenuhi kebutuhan mereka. Belajar bagaimana menjadi asertif daripada agresif atau pasif agresif adalah langkah penting dalam menemukan cara berkomunikasi dengan lebih efektif.
0 komentar: